Menghubungi customer secara massal melalui channel komunikasi outbound sering kali tidak memberikan hasil yang diinginkan.
Meski teknologi berkembang pesat, tantangan terbesar dalam komunikasi outbound adalah bagaimana perusahaan dapat menghubungi customer dengan cara yang tepat, relevan, dan personal. Di era yang serba digital ini, customer semakin selektif dalam menerima informasi, apalagi jika mereka merasa dihubungi oleh robot atau sistem yang tidak memahami kebutuhan mereka.
Namun, ada solusi yang bisa membantu Anda mengatasi masalah ini, yaitu dengan menggunakan Human-Centric AI.
Mengapa Customer Menginginkan Hyper-personalization?
Di era digital ini, kita hidup di tengah hyper-personalization, di mana customer mengharapkan layanan yang lebih personal dan relevan. Komunikasi yang terlalu standar atau diperlakukan seperti robot akan meningkatkan potensi customer merasa tidak dihargai. Mereka lebih suka dihubungi dengan cara yang memikirkan konteks dan kebutuhan spesifik mereka, bukan hanya sebagai bagian dari daftar panjang dalam sistem.
Selain itu, banyak customer yang semakin terbiasa dengan otomasi dan interaksi berbasis AI, namun jika sistem tersebut tidak dapat memberikan solusi yang sesuai dengan masalah mereka, rasa frustrasi akan meningkat. Hal ini bisa mengarah pada penurunan engagement dan citra merek yang kurang baik.
Human-Centric AI: Solusi Cerdas untuk Meningkatkan Reach & Engagement
Human-Centric AI hadir sebagai solusi bagi perusahaan untuk menjaga kualitas komunikasi sambil meningkatkan engagement dengan customer. Konsep utama dari Human-Centric AI adalah menggabungkan kecanggihan AI dengan nilai-nilai humanisme dalam setiap interaksi.
Dengan menggunakan teknologi ini, AI tidak hanya mengotomatisasi proses, tetapi juga mendalami perilaku customer. Human-Centric AI memahami preferensi, kebutuhan, dan bahkan emosi customer, sehingga interaksi menjadi lebih relevan, efektif, dan meningkatkan hubungan antara perusahaan dan customer.
Fokus pada Empati dan Konteks
Keunggulan dari Human-Centric AI adalah pendekatannya yang mengutamakan empati dan konteks, bukan sekadar otomasi. AI mendukung operasional dan memungkinkan human agent menjadi pengambil keputusan yang bijak berdasarkan data yang telah diproses dengan cermat.
Dengan kata lain, human agent tidak hanya berperan sebagai operator yang menjawab pertanyaan, tetapi juga sebagai decision maker yang memahami konteks interaksi. AI membantu mempercepat proses dan memberikan informasi yang relevan, namun tetap memberikan ruang bagi agent untuk mengambil langkah-langkah personal dalam menyelesaikan masalah customer.
Masa Depan Contact Center: Human-Centric AI
Human-Centric AI adalah masa depan contact center. Teknologi ini tidak hanya mengotomatisasi tugas-tugas rutin, tetapi juga memperkuat elemen manusia dalam setiap interaksi. Dengan AI yang memahami perilaku dan konteks customer, perusahaan dapat menciptakan pengalaman yang lebih personal dan relevan, yang pada akhirnya mendorong engagement dan loyalitas yang lebih tinggi.
Selain itu, Human-Centric AI memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan cost-efficiency dalam operasional tanpa mengurangi kualitas interaksi dengan customer. Ini membantu perusahaan mengurangi biaya operasional sambil tetap meningkatkan kualitas layanan.
Dengan Human-Centric AI, perusahaan dapat mengatasi tantangan komunikasi outbound yang tidak efektif. Dengan AI yang memahami customer secara lebih dalam dan personal, Anda dapat meningkatkan brand awareness, meningkatkan engagement, serta memperkuat hubungan jangka panjang dengan customer. Solusi ini memungkinkan perusahaan untuk tetap berada di garis depan dalam hal inovasi, efisiensi, dan kepuasan customer.
Jika Anda ingin menjangkau customer secara lebih efektif dan personal, Human-Centric AI dari KPSG adalah solusi yang tepat untuk Anda. Hubungi kami dan temukan bagaimana teknologi ini bisa mendukung pertumbuhan bisnis Anda.

