Memahami apa itu employee life cycle sekaligus mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan setiap tahapan yang ada di dalamnya akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Silakan simak artikel berikut ini untuk mengetahui pengertian employee life cycle dan cara untuk meningkatkannya.
Seperti yang kita ketahui, karyawan merupakan aset berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Mereka mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan tenaga yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis yang ingin diraih. Oleh karena itu, ketika perusahaan bisa dengan sukses menjalankan manajemen employee life cycle, maka perusahaan juga akan mendapatkan dampak positif mulai dari meningkatnya produktivitas sampai loyalitas karyawan.
Apa Itu Employee Life Cycle?
Employee life cycle adalah proses yang dilalui karyawan di suatu perusahaan. Proses ini terdiri dari beberapa tahapan mulai dari proses di mana karyawan tertarik untuk bekerja di perusahaan Anda, hingga terjadinya pemutusan hubungan kerja. Dengan demikian, employee life cycle juga dapat dikatakan sebagai siklus hidup karyawan di perusahaan tempat mereka bekerja.
Berikut adalah tahapan employee life cycle:
- Attraction
- Recruitment
- Onboarding
- Development
- Retention
- Separation
Perlu Anda ketahui, employee life cycle adalah bagian penting dari pengembangan perusahaan. Proses ini bukan hanya tentang mempekerjakan dan mempertahankan karyawan saja, namun juga berurusan dengan pengembangan berbagai keterampilan serta memastikan bahwa karyawan mendapatkan kesan yang baik ketika meninggalkan perusahaan. Jika Anda adalah seorang pemangku kepentingan di perusahaan atau manajer HRD maka Anda harus memahami siklus hidup karyawan ini.
Mengapa Employee Life Cycle Penting untuk Ditingkatkan?
Banyak perusahaan besar tidak memperhatikan keterlibatan karyawan dan hanya fokus pada kepuasan serta keterlibatan pelanggan saja. Padahal, employee life cycle sama pentingnya dengan customer life cycle.
Perlu Anda ketahui bahwa karyawan merupakan salah satu pilar penting yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan bisnis. Mereka merupakan sumber daya manusia (SDM) milik perusahaan yang akan membantu mengelola kebutuhan bisnis sehari-hari, menangani pelanggan secara efektif, serta menawarkan produk/jasa kepada konsumen. Oleh karena itu, penting untuk melakukan manajemen employee life cycle secara efektif untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap karyawan di perusahaan Anda.
Secara garis besar, berikut adalah beberapa alasan mengapa employee life cycle penting untuk dikelola:
1. Meningkatkan employee experience
Memantau berbagai tahapan employee life cycle akan membantu Anda untuk memastikan bahwa seluruh karyawannya memperoleh pengalaman yang baik selama bekerja. Anda dapat mengidentifikasi kesenjangan dalam proses perekrutan, orientasi, ataupun retensi sehingga Anda dapat melakukan perubahan untuk memperbaikinya.
2. Meningkatkan produktivitas
Saat karyawan memperoleh employee experience yang baik, maka mereka akan cenderung lebih termotivasi saat bekerja. Hal tersebut pada akhirnya akan mendorong produktivitas yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan keuntungan perusahaan.
3. Mengurangi employee turnover
Employee life cycle yang dirancang dengan baik dapat membantu mengurangi perputaran karyawan karena mereka merasa lebih terlibat dan dihargai. Selain itu, memahami dan mengelola siklus hidup karyawan juga dapat membantu para praktisi HR untuk memprediksikan kapan karyawan akan pergi. Dengan demikian, HR dapat mengambil langkah untuk mempertahankan karyawan sebelum mereka pergi atau membuat rencana untuk mempekerjakan karyawan baru.
Tahapan Employee Life Cycle dan Cara Meningkatkannya
1. Attraction
Tahap pertama adalah attraction yaitu ketika karyawan atau seseorang memiliki minat untuk bekerja di suatu perusahaan. Tahapan ini muncul bahkan sebelum perusahaan membuka lowongan pekerjaan karena perusahaan berhasil membangun citra yang positif sebagai tempat untuk bekerja.
Untuk meningkatkan daya tarik perusahaan di mata para pencari kerja, maka perusahaan harus bisa membangun strategi employer branding yang kuat. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Bangun budaya perusahaan yang positif agar karyawan perusahaan Anda tergerak untuk memberi tahu orang-orang terdekatnya betapa hebatnya bekerja di perusahaan Anda.
- Untuk menarik minat kandidat, Anda juga bisa menawarkan berbagai benefit yang tidak banyak ditawarkan oleh perusahaan lain. Contohnya seperti remote working, snack dan makan siang gratis, membership gym, jam kerja fleksibel, dan lain-lain.
- Kelola halaman karier pada web perusahaan, kemudian pastikan bahwa informasi yang ada di dalamnya menarik dan sesuai dengan target audience perusahaan.
- Manfaatkan media sosial seperti LinkedIn untuk mempromosikan merek perusahaan dan berinteraksi dengan target audience.
2. Recruitment
Recruitment merupakan tahap kedua dalam employee life cycle yaitu ketika karyawan mulai mengikuti proses seleksi dan rekrutmen perusahaan. Pada tahap ini, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka bisa menemukan kandidat yang tepat serta mampu menyediakan pengalaman yang menyenangkan bagi para pelamar.
Untuk mengoptimalkan tahap ini, terdapat beberapa hal yang perlu Anda lakukan:
- Posting lowongan pekerjaan menggunakan format yang menarik dengan informasi yang jelas.
- Posting info lowongan kerja di berbagai platform seperti website atau media sosial serta online job board.
- Usahakan agar rekrutmen dapat berjalan secara transparan dengan proses yang tidak rumit dan tidak terlalu panjang.
- Manfaatkan teknologi untuk proses rekrutmen yang lebih efektif dan efisien seperti menggunakan Application Tracking System (ATS), aplikasi tes psikologi online, dan lain-lain.
3. Onboarding
Tahap onboarding adalah ketika karyawan mulai diterima di sebuah perusahaan dan mereka perlu beradaptasi dengan kebijakan atau peraturan di perusahaan tempat mereka bekerja. Pada tahap ini, perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan baru bisa merasa diterima dan mampu menyesuaikan diri dengan cepat.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan tahap ini adalah sebagai berikut:
- Kembangkan proses orientasi yang mudah diikuti dan dipahami.
- Sediakan pelatihan atau training orientasi untuk karyawan baru.
- Komunikasikan secara jelas dengan karyawan tentang apa yang Anda harapkan dari mereka.
- Informasikan kebijakan dan peraturan perusahaan dengan jelas.
- Persiapkan semua alat atau sistem yang dibutuhkan karyawan untuk bekerja.
4. Development
Tahap keempat dalam employee life cycle adalah tahap development atau pengembangan. Perlu Anda ketahui bahwa kesempatan belajar dan pengembangan yang buruk menjadi salah satu alasan yang menyebabkan karyawan mengundurkan diri dari suatu perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memahami kelebihan karyawan dan memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya untuk bisa mengembangkannya.
Strategi ini tidak hanya akan menguntungkan bagi karyawan namun juga bagi perusahaan. Saat karyawan memiliki keterampilan yang terus dikembangkan, maka perusahaan bisa mendapatkan karyawan yang lebih berkualitas. Dengan demikian, karyawan dapat menghasilkan produktivitas dan kinerja yang jauh lebih baik lagi.
Berikut adalah beberapa strategi pengembangan yang bisa dilakukan:
- Identifikasi keterampilan apa yang paling penting bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan kinerjanya.
- Berikan pelatihan atau pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dan kebutuhan bisnis.
- Lacak kemajuan kinerja karyawan untuk mengetahui area-area mana saja yang masih perlu dikembangkan.
5. Retention
Retention merupakan tahap terpanjang dalam employee life cycle karena karyawan akan terus dikelola dan diperhatikan agar dapat bertahan di perusahaan tempat mereka bekerja. Hal ini perlu diperhatikan karena ketika perusahaan berhasil mempertahankan karyawannya, maka mereka tidak perlu melakukan proses rekrutmen yang akan memakan banyak waktu, biaya, dan tenaga.
Di tahap ini, perusahaan dapat melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan retensi karyawan, seperti berikut:
- Menjaga komunikasi yang baik dengan karyawan.
- Menyediakan lingkungan kerja yang positif.
- Memperhatikan kesejahteraan karyawan seperti dengan pemberian tunjangan.
- Memanfaatkan aplikasi HRIS untuk mengelola karyawan secara efektif dan efisien.
- Pemberian gaji secara tepat waktu dan adil dengan memanfaatkan sistem payroll.
6. Separation
Separation atau pemutusan hubungan kerja menjadi tahap terakhir. Tahap ini terjadi ketika karyawan sudah memasuki usia pensiun, mengundurkan diri, atau bahkan karena dikeluarkan. Saat berada di tahap ini, pihak perusahaan harus bisa memastikan bahwa karyawan yang mengundurkan diri tersebut bisa keluar dengan cara yang baik serta tidak menimbulkan gangguan besar.
Untuk mengelola tahap ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti berikut:
- Minimalisir gangguan yang mungkin timbul akibat pengunduran diri karyawan. Contohnya seperti dengan memastikan bahwa tugas karyawan tersebut sudah di-handover dengan baik.
- Jika karyawan mengundurkan diri, maka Anda bisa mencoba menggali apa alasan utama penyebab pengunduran diri tersebut. Jika ternyata terdapat suatu masalah di lingkungan kerja perusahan, maka Anda bisa segera mengatasinya untuk menghindari masalah serupa di masa depan.
- Jika pemutusan hubungan kerja dilakukan karena karyawan diminta untuk keluar maka pastikan perusahaan melakukannya dengan cara yang benar.
- Lakukan wawancara kecil untuk mendapatkan feedback yang jujur tentang bagaimana rasanya bekerja di perusahaan Anda. Feedback yang diberikan bisa Anda manfaatkan untuk perbaikan.
Solusi KPSG untuk Tingkatkan Employee Experience pada Employee Life Cycle
KPSG menyediakan layanan komprehensif untuk meningkatkan employee experience di perusahaan Anda mulai dari proses penyaringan kandidat, onboarding, training, hingga retensi. Ini merupakan solusi manajemen SDM yang praktis, karena KPSG akan membantu mengoptimalkan tahapan employee life cycle di perusahaan Anda.
Kami akan memastikan bahwa perusahaan Anda bisa memperoleh tenaga kerja dengan persyaratan yang sesuai sehingga mereka dapat memberikan kinerja terbaik yang dimilikinya. Silakan hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai layanan KPSG ini. Anda juga bisa klik Employee Experience Services untuk mendapatkan penjelasan selengkapnya.